Enggano Scops-owl, atau dalam nama ilmiah Otus enganensis, adalah salah satu spesies burung hantu paling eksklusif di dunia. Burung kecil berharga ini hanya ditemukan di satu lokasi spesifik: Pulau Enggano, sebuah pulau tropis yang terletak sekira 100 kilometer di barat daya Sumatra di Samudera Hindia. Sebagai spesies yang strictly endemic (hanya ada di satu pulau), Enggano Scops-owl menjadi prioritas konservasi penting untuk pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Artikel ini mengupas secara mendalam tentang profil lengkap, karakteristik, habitat, dan status konservasi burung hantu endemik yang unik ini.
Klasifikasi Ilmiah dan Sejarah Penemuan
Enggano Scops-owl termasuk dalam keluarga Strigidae (burung hantu sejati) dan ordo Strigiformes. Spesies ini pertama kali diidentifikasi dan dideskripsikan secara ilmiah oleh Joseph Harvey Riley pada tahun 1927, berdasarkan specimen yang dikumpulkan dari Pulau Enggano. Sebagai spesies monotypic, Enggano Scops-owl tidak memiliki subspesies yang teridentifikasi, artinya semua populasi di Pulau Enggano merupakan satu unit taksonomi yang sama.
Penemuan spesies ini mencerminkan periode eksplorasi ornithological intensif di kepulauan Indonesia pada awal abad ke-20, ketika banyak spesies burung baru ditemukan dan didokumentasikan oleh para peneliti Eropa dan Amerika.
Ciri Fisik dan Identifikasi
Enggano Scops-owl adalah burung hantu sangat kecil, dengan panjang badan sekira 20 sentimeter, menjadikannya salah satu spesies Otus (Scops-owl) terkecil di Asia Tenggara. Ukuran ringkas ini memungkinkan burung ini bergerak dengan gesit melalui celah-celah vegetasi hutan yang padat.
Ciri khas paling mencolok adalah kehadiran ear-tufts (tuft telinga) yang cukup panjang dan jelas, meskipun tidak sepanjang beberapa spesies Otus lainnya. Tuft ini memberikan kesan “telinga” yang karakteristik pada kepala bulat burung hantu.
Warna plumage (bulu) dominan coklat dan merah kekuningan, dengan pola bergaris dan spot yang sangat berguna untuk kamuflase sempurna di tengah foliase hutan rainforest. Kombinasi warna ini memungkinkan burung ini menyatu dengan kulit pohon dan cabang, membuat identifikasi visual di lapangan menjadi sangat menantang bahkan untuk ornithologist berpengalaman.
Habitat dan Distribusi Geografis
Lokasi Eksklusif
Enggano Scops-owl adalah contoh sempurna dari endemic species (spesies endemik murni). Burung ini hanya ditemukan di Pulau Enggano, lepas pantai barat daya Sumatra, dan tidak ada populasi di lokasi manapun di dunia selain pulau ini. Status endemik ini membuat konservasi menjadi sangat kritis, karena ancaman terhadap pulau ini secara langsung berdampak pada kelangsungan hidup seluruh spesies.
Preferensi Habitat
Di Pulau Enggano, Enggano Scops-owl lebih menyukai:
- Hutan rainforest dataran rendah yang lebat dan lembab dengan struktur vegetasi yang kompleks
- Tepi-tepi hutan dengan pencahayaan minimal yang ideal untuk aktivitas nokturnal
- Area dengan ketersediaan lubang pohon untuk sarang dan tempat bertengger
- Ketinggian rendah di dalam hutan, sering bertengger di cabang rendah atau tunggul pohon
- Lokasi tersembunyi dengan vegetasi padat untuk memastikan kamuflase maksimal dari predator
Preferensi habitat yang sangat spesifik ini membuat Enggano Scops-owl sangat bergantung pada kondisi ekosistem hutan Enggano yang utuh.
Perubahan Kualitas Habitat Otus enganensis dari Masa ke Masa

Perilaku dan Gaya Hidup
Aktivitas Nokturnal
Enggano Scops-owl adalah spesies strictly nocturnal, artinya burung ini sangat aktif selama malam hari dan istirahat di siang hari. Aktivitas puncak terjadi sejak saat matahari terbenam hingga tengah malam, ketika burung ini berburu dengan intens mengandalkan pendengaran dan penglihatan malam yang luar biasa.
Burung hantu ini menyelinap secara senyap melalui hutan untuk mengejutkan mangsa dengan presisi tinggi, memanfaatkan kemampuan terbang tanpa suara yang dimiliki semua burung hantu.
Perilaku Territorial
Sangat territorial dan soliter, Enggano Scops-owl membangun territory permanen di area hutan yang padat. Jarang terlihat berpasangan atau berkelompok kecuali selama musim breeding. Burung ini mempertahankan territory melalui vokal display yang khas, dengan panggilan yang karakteristik bergema melalui hutan Enggano di malam hari.
Roosting dan Istirahat Siang
Selama siang hari, Enggano Scops-owl berinkubasi di lokasi tersembunyi seperti lubang pohon atau vegetasi padat yang lebat. Burung ini berusaha tetap tidak terlihat dari cacan pemangsa dan dapat tidur sambil tetap waspada terhadap ancaman potensial.
Diet dan Pola Makan
Enggano Scops-owl adalah karnivora dengan diet yang relatif beragam untuk ukuran tubuhnya yang kecil. Makanan utama meliputi:
- Serangga dominan: Kumbang, ngengat, belalang, dan berbagai jenis serangga lainnya
- Vertebrata kecil: Kadal, katak, dan kemungkinan mamalia kecil seperti tikus
- Adaptasi diet: Dapat menyesuaikan diet dengan ketersediaan sumber makanan lokal di Pulau Enggano
Teknik berburu melibatkan bertengger di cabang pohon lalu terjun cepat untuk menangkap mangsa, atau terbang dari pohon ke pohon sambil memindai area untuk mangsa potensial.
Reproduksi dan Musim Breeding
Musim breeding Enggano Scops-owl terjadi pada musim kemarau, biasanya antara Februari hingga April atau Mei-Juli. Jantan membentuk territory dan mulai memanggil untuk menarik betina dengan vokal display yang khas.
Burung ini monogin, kawin dengan satu pasangan per musim breeding. Kedua pasangan mempertahankan territory bersama dan saling memberikan display vokal untuk melawan penyusup.
Betina menemukan lokasi sarang di lubang pohon atau sarang burung lain yang ditinggalkan, dan bertelur 1-3 telur (biasanya 2-3) dengan diameter sekira 32-35 mm. Periode inkubasi berlangsung sekira 28-30 hari dengan betina melakukan inkubasi sedangkan jantan menyediakan makanan. Kedua parent bergantian merawat anak burung sampai siap terbang mandiri.
Baca Juga:
Trenggiling Sumatera Terancam Punah Akibat Perdagangan Ilegal
Status Konservasi: Near Threatened
Klasifikasi IUCN
Enggano Scops-owl diklasifikasikan sebagai Near Threatened (NT) atau Hampir Terancam oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Status ini mengindikasikan bahwa spesies belum dalam kategori kritis namun memerlukan perhatian konservasi yang serius untuk mencegah penurunan populasi lebih lanjut.
Populasi trend saat ini dipantau sebagai “stable” (stabil), meskipun perlu monitoring berkelanjutan.
Ancaman Utama
Ancaman utama terhadap kelangsungan hidup Enggano Scops-owl meliputi:
- Habitat degradation: Deforestasi dan penurunan kualitas habitat adalah ancaman paling signifikan
- Isolasi pulau: Pulau Enggano yang terisolasi membuat spesies ini vulnerable terhadap perubahan lokal
- Perubahan iklim: Dampak potensial terhadap ketersediaan mangsa dan kondisi habitat
Untungnya, kehadiran manusia yang relatif terbatas di Pulau Enggano telah membantu melestarikan habitat alami spesies ini.
Signifikansi Ekologis dan Konservasi
Sebagai spesies endemic yang hanya ditemukan di Pulau Enggano, Enggano Scops-owl berfungsi sebagai indicator spesies penting untuk kesehatan ekosistem hutan rainforest di pulau tersebut. Kehadiran burung ini menunjukkan keseimbangan predator-prey yang sehat di tingkat insektivora malam hari.
Spesies ini juga merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati Indonesia dan prioritas penelitian untuk pemahaman burung-burung endemic kepulauan Indonesia.
Kesimpulan
Enggano Scops-owl (Otus enganensis) adalah burung hantu endemik yang fasinating namun vulnerable, merepresentasikan keunikan ekosistem Pulau Enggano. Dengan status Near Threatened dan kehadiran yang terbatas pada satu pulau, konservasi habitat menjadi kunci vital untuk menjamin kelangsungan hidup jangka panjang spesies ini. Upaya perlindungan hutan Enggano yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan burung hantu kecil yang indah ini tidak hilang dari planet kita.
